Kamis, 17 Desember 2015

J.P. Coen

Gubernur jenderal Hindia Belanda yang diangkat pada 25 Oktober 1617, mendapat pengangkatan serta instruksi dari Belanda pada bulan Juni 1618. Kelahiran Hoorn, Belanda tahun 1587. Saat ia berhasil menguasai Jayakarta (30 Mei 1619), sebenarnya dia ingin mengganti kota tersebut dengan nama Nieuw Hoorn, sesuai dengan kota kelahirannya namun dilarang oleh penguasa tertinggi Belanda. Ia merupakan Gubernur Jenderal keempat VOC yang mendirikan Batavia pada tahun 1619 dan kasteel pertama pada 1627-1808. Kota Batavia ini terletak di pesisir utara Laut Jawa, di tepi muara Sungai Ciliwung. Penduduk pribumi menyebutnya Betawi. Sebelumnya pada abad ke 14 kota ini dikenal dengan Sunda Kelapa kemudian 22 Juni 1527 direbut oleh Fatahilah dan diganti nama dengan Jayakarta lalu berubah menjadi Jakarta. Tanggal 22 Juni dijadikan hari kelahiran kota tersebut.
Sejak awal pemerintahannya Coen ditugaskan untuk mendirikan suatu tempat yang aman, kuat, tidak di bawah kuasa pribumi, cocok untuk menyimpan perbekalan dari Belanda (perkakas untuk memperbaiki kapal, makanan Eropa, uang, barang, barang dagangan) dan sekaligus digunakan sebagai gudang penyimpanan barang-barang yang dibeli di seluruh Asia, terutama rempah-rempah. Selain itu, tempat ini harus dapat berfungsi sebagai pusat administrasi dan pemerintahan VOC. Coen bertekad untuk merebut Jayakarta dengan kekerasan karena dapat menghemat uang dan waktu tawar menawar.
JP Coen memiliki nama julukan "Mur Jangkung". Ia mempunyai keinginan menjadikan Batavia yang dikuasainya pada tahun 1619 sebagai pusat kemaharajaan dagang yang membentang dari Iran sampai Jepang. Namun mimpinya tidak terlaksana, tetapi ia mampu menanamkan kekuasaan Belanda di Indonesia yang bertahan sampai 3,5 abad. Dia mendirikan benteng-benteng untuk mengusir Portugis dan mencegah masuknya Inggris. Dia menjadi Gubernur Jenderal sebanyak dua kali dan pada masa ia menjabat, dua kali Batavia diserbu Sultan Agung dari Mataram. Pada serbuan terakhir Coen tewas, tetapi bukan di medan perang melainkan karena kolera. Pada masa Coen, Batavia menjadi pangkalan pemasok makan, air dan tempat perbaikan untuk kapal-kapal VOC dalam perdagangan rempah-rempah. Penguasa ini juga membina hubungan baik dengan orang Cina untuk keuntungan Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar