Kamis, 17 Desember 2015

Peristiwa Peristiwa di sekitar PROKLAMASI



A.Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
            Kedudukan jepang dalam perang asia pasifik sampai akhir tahun 1944 makin terdesak oleh pihak sekutu. Jepang menyadari akan segera mengalami kekalahan. Oleh karena itu, Jepang melalui Jenderal Koiso (pengganti PM Tojo) memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Perwujudannya, pada tanggal 1 maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI).
1.Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu
            Pada tanggal 6 agustus 1945, hiroshima dibom atom oleh sekutu (USA). Bayangan kekalahan makin menghantui para pemimpin jepang. Dalam keadaan semacam itu, Jepang seakan-akan hendak mewujudkan janji kemerdekaankepada bangsa indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Agustus 1945 diumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
            Pada tanggal 9 Agustus 1945, Nagasaki juga dibom atom oleh pasukan sekutu. Akibat pemboman itu, jepang makin tak berdaya. Oleh karena itu, Jenderal besar terauchi selaku panglima tentara umum selatan, yang mengepalai semua tentara jepang di seluruh kawasan asia tenggara, memanggil Ir.soekarno,Drs.mohammad hatta,dan dr.radjiman widiodiningrat agar datang ke markas besarnya di Dalat (vietnam).
            Rombongan pemimpin nasional indonesia berangkat ke Dalat,Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945. Mereka mengadakan pertemuan dengan Jenderal Besar Terauchi pada tanggal 12 Agustus 1945. Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Besar Terauchi menyatakan bahwa pemerintah jepang memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa indonesia. Kemerdekaan itu dapat diumumkan bila segala persiapan sudah selesai. Setelah cukup menerima penjelasan, rombongan pemimpin nasional indonesia segera kembali ke Jakarta.
            Pemboman Kota hiroshima dan nagasaki merupakan pukulan berat bagi Jepang. Lebih dari itu, Uni Soviet juga menyatakan perang terhadap jepang dengan diawali penyerangan terhadap Manchuria. Akhirnya, jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Kekalahan dari sekutu belum diumumkan secara resmi dan masih dirahasiakan oleh jepang. Meskipun begitu, para pemimpin nasional indonesia, terutama para pemimpin pemuda sudah mendengar berita kekalahan Jepang melalui siaran radio luar negeri (BBC).
2.Perbedaan perspektif antarkelompok sekitar proklamasi
            Akibat menyerahnya jepang kepada sekutu, di indonesia terjadi vacum of power, artinya tidak ada pemerintah yang berkuasa. Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh bangsa indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
            Setelah mengetahui bahwa Jepang menyerah kepada sekutu, para pemuda segera menemui bung karno dan bung hatta di jalan pegangsaan timur 56 jakarta. Dalam pertemuan itu, Sutan syahrir sebagai juru bicara para pemuda meminta agar bung karno dan bung hatta segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia pada saat itu juga, lepas dari campur tangan jepang. Bung karno tidak menyetujui usul para pemuda karena proklamasi kemerdekaan perlu dibicarakan dahulu dalam rapat PPKI. Alasannya, badan inilah yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Para pemuda menolak pendapat bung karno. Para pemuda berpendapat bahwa menyatakan kemerdekaan melalui PPKI tentu akan dicap oleh sekutu hanyalah pemberian jepang. Para pemuda tidak menginginkan kemerdekaan indonesia dianggap sebagai hadiah jepang. Bung karno berpendapat lain. Soal kemerdekaan indonesia datang dari pemerintah jepang atau hasil perjuangan bangsa indonesia sendiri tidak menjadi masalah karena jepang sudah kalah perang.
            Masalah yang lebih penting adalah menghadapi sekutu yang berusaha mengembalikan kekuasaan belanda di indonesia. Oleh karena itu, memproklamasikan kemerdekaan indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi. Atas dasar itulah, Bung karno menolak usul para pemuda. Dengan demikian, usaha para pemuda dengan juru bicara sutan syahrir untuk membujuk Ir.soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia gagal.
            Karena para pemuda belum berhasil membujuk bung karno, pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul20.00 WIB kembali mengadakan rapat. Rapat berlangsung di Lembaga Bakteriologi di jalan pegangsaan timur yang dipimpin oleh Chaerul shaleh. Keputusan rapat mengajukan tuntutan radikal, yaitu menegaskan bahwa kemerdekaan indonesia adalah hak dan persoalan rakyat indonesia sendiri yang tidak dapat digantungkan pada orang atau kerajaan lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari jepang harus diputuskan. Sebaliknya, diharapkan diadakan suatu perundingan dengan Ir.soekarno dan Drs.mohammad hatta agar segera menyatakan proklamasi.
            Hasil keputusan rapat disampaikan kepada bung karno pada pukul 22.00 WIB oleh Darwis dan Wikana. Wikana menghendaki agar proklamasi kemerdekaan indonesia dinyatakan oleh bung karno pada keesokan harinya tanggal 16 agustus 1945. Mereka mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan itu tidak dilaksanakan. Mendengar ancaman itu, bung karno marah. Bung karno sebagai ketua PPKI tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya sehingga berkeras ingin membicarakan terlebih dahulu dengan anggota PPKI lainnya. Suasana tegang antara darwis dan wikana dengan bung karno disaksikan oleh para tokoh nasionalis golongan tua, seperti Drs.Mohammad Hatta,Mr. Iwa Kusumasumantri,dr.Buntaran,dr.Samsi, dan ahmad subardjo. Tampak perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan proklamasi. Golongan tua menghendaki diadakan rapat PPKI terlebih dahulu. Sementara itu, golongan pemuda bersikeras menyatakan bahwa proklamasi harus dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1945 dan terlepas dari campur tangan PPKI.
3.Peristiwa Rengasdengklok
            Para pemuda gagal untuk mendesak bung karno agar melaksanakan proklamasi pada tanggal 16 Agustus 1945. Sukarno Hatta masih ingin membicarakan proklamasi di dalam rapat PPKI yang telah ditentukan pada tanggal 18 Agustus 1945. Namun, para pemuda tidak mau menyerah dan terus mendesak bung karno. Pada tanggal 15 Agustus 1945 tengah malam, para pemuda mengadakan rapat lagi di Asrama Baperpi, di jalan Cikini 71 jakarta. Rapat tersebut dihadiri oleh Sukarni,Yusuf kunto, dr.Muwardi,Shodanco Singgih,Chaerul saleh, dan para pemuda yang sebelumnya hadir dalam rapat di Lembaga Bakteriologi. Rapat itu memutuskan bahwa bung karno dan bung hatta harus dibawa keluar dari jakarta agar tidak terpengaruh jepang. Tugas itu dilaksanakan oleh Shodanco Singgih.
            Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung hatta dan bung karno beserta ibu fatmawati dan guntur sukarno putra dibawa ke rengasdengklok. Rengasdengklok merupakan kota kawedanan di pantai utara kabupaten kerawang. Rencana para pemuda berjalan lancar karena memperoleh dukungan perlengkapan tentara PETA dari shodanco latief hendraningrat. Kebetulan pada saat itu, Shodanco latief hendraningrat menggantikan Daidanco kasman singodimedjo yang bertugas ke Bandung.
            Di Rengasdengklok, bung karno dan bung hatta ditempatkan di asrama tentara Peta, markas kompi pimpinan Shodanco subeno. Sehari penuh kedua pemimpin bangsa itu berada di rengasdengklok. Karena kewibawaan kedua pemimpin bangsa indonesia itu, maksud para pemuda untuk menekannya agar bersedia segera menyatakan proklamasi kemerdekaan indonesia tidak jadi dilaksanakan. Namun, dalam suatu pembicaraan berdua dengan soekarno, Shodanco singgih menganggap bahwa soekarno bersedia melaksanakan proklamasi setelah berada di jakarta. Berdasarkan anggapan itu, Shodanco singgih pada tengah hari segera ke jakarta untuk memberitahukan hal itu pada para pemimpin pemuda lainnya.
            Di jakarta ternyata juga terjadi kesepakatan antara ahmad subarjo dan wikana bahwa proklamasi kemerdekaan indonesia harus dilakukan dijakarta. Apalagi laksamana tadashi maeda bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan hasil kesepakatan itu, Jusuf kunto pada hari itu juga bersama Mr.ahmad subarjo dan sudiro, menjemput sukarno hatta di rengasdengklok. Ahmad subarjo memberi jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB, sukarno hatta sudah memproklamasikan kemerdekaan indonesia. Setelah mendengar keterangan tersebut, shodanco subeno, komandan kompi tentara Peta di rengasdengklok bersedia melepaskan sukarno-hatta yang pada malam hari itu juga kembali ke jakarta. Untuk mengenang peristiwa bersejarah itu, di rengasdengklok didirikan sebuah momumen.
4.Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
            Rombongan sukarno-hatta tiba di jakarta pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya, sukarno-hatta bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan indonesia. Laksamana maeda adalah seorang kepala perwakilan angkatan laut jepang di jakarta tempat ahmad subarjo bekerja sebagai stafnya. Ahmad subarjo memohon agar para tokoh pergerakan diperbolehkan berkumpul di rumah maeda untuk membicarakan persiapan proklamasi kemerdekaan indonesia. Laksamana maeda mengizinkan dan menjamin keselamatan para tokoh pergerakan di rumahnya Jalan Imam bonjol No. 1 jakarta.
            Pada malam itu, sukarno-hatta juga menemui kepala pemerintahan umum (sumobuco), Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya tentang rencana proklamasi kemerdekaan indonesia. Sukarno-hatta ditemani oleh laksamana maeda bersama Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyosi sebagai penerjemah. Ternyata Nishimura tidak berani mengizinkan proklamasi kemerdekaan indonesia karena takut disalahkan oleh sekutu. Dengan demikian, proklamasi kemerdekaan indonesia memang harus dilakukan lepas dari pengaruh dari Jepang.
            Malam itu juga segera diadakan musyawarah. Tokoh-tokoh yang hadir saat itu ialah Ir.sukarno, Drs.moh.hatta, Ahmad subarjo, para anggota PPKI, dan para tokoh pemuda. Perumusan teks proklamasi dilakukan di ruang makan oleh Ir.sukarno, Drs.moh.hatta, dan ahmad subarjo. Dalam kesempatan itu mereka mengemukakan ide-idenya secara lisan. Ahmad subarjo menyampaikan kalimat pertama yang berbunyi, “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.” Kemudian mohammad hatta menyempurnakannya dengan kalimat kedua yang berbunyi, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama  dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
            Setelah konsep teks proklamasi itu jadi, kemudian dibawa ke ruang depan tempat pemimpin indonesia lainnya berkumpul untuk dimusyawarahkan. Saat itu timbul persoalan tentang siapakah yang akan menandatangani teks proklamasi. Chaerul saleh menyatakan tidak setuju jika teks itu ditandatangani oleh para anggota PPKI sebab lembaga itu merupakan bentukan pemerintah jepang. Sukarni kemudian mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Ir.sukarno dan Ds.moh.hatta atas nama bangsa indonesia. Seluruh hadirin pun setuju.
            Setelah itu, konsep teks proklamasi diserahkan kepada sayuti melik untuk diketik. Dalam mengetik, sayuti melik mengadakan perubahan sedikit, yaitu pada kata “Tempoh” diubah menjadi “Tempo”, kalimat “wakil-wakil bangsa indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa indonesia”. Penulisan tanggal juga diubah sehingga menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”. Tahun 05 adalah tahun showa(jepang), yaitu 2605 yang sama dengan tahun masehi 1945. Setelah selesai diketik, teks proklamasi ditandatangani oleh Ir.sukarno dan Drs.moh.hatta. Naskah inilah yang dianggap sebagai naskah autentik(sejati).
            Perumusan teks proklamasi sampai dengan penandatanganannya baru selesai pukul 04.00 WIB pagi hari, tanggal 17 agustus 1945. Pada saat itu juga telah diputuskan bahwa teks proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir.sukarno di jalan pegangsaan timur 56 jakarta padapagi hari pukul 10.00 WIB.
            Walaupun isinya sangat singkat, teks proklamasi tersebut mengandung makna yang sangat dalam karena merupakan pernyataan bangsa indonesia untuk merdeka. Teks proklamasi akan mengubah jalannya sejarah bangsa indonesia yang dahulu terjajah menjadi bangsa yang telah merdeka.
            Tokoh lain yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan indonesia adalah ibu fatmawati. Beliau berjasa menjahit bendera merah putih yang dikibarkan pada saat upacara proklamasi kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
5.Pernyataan proklamasi kemerdekaan indonesia
            Sesuai kesepakatan yang diambil di rumah laksamana maeda, para tokoh indonesia menjelang pukul 10.00 WIB telah berdatangan ke rumah Ir.sukarno. Mereka hadir untuk menjadi saksi pembacaan teks proklamasi kemerdekaan indonesia.

Acara yang disusun dalam upacara proklamasi kemerdekaan indonesia antara lain sebagai berikut:
a.      Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan indonesia.
b.      Pengibaran bendera merah putih.
c.       Sambutan wali kota suwiryo dan dr. Muwardi.
Beberapa menit sebelumnya pukul 10.00 WIB, Ir. Sukarno dan Drs.moh.hatta berjalan berdampingan menuju mikrofon. Sebelum teks proklamasi dibacakan, Ir.sukarno berpidato singkat sebagai berikut.

Saudara-saudara sekalian!
Saya telah meminta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombang aksi kita untuk menyapai kemerdekaan itu, ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga ada zaman jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak ada henti-hentinya.
Di dalam zaman jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Akan tetapi pada hakekatnya, kita tetap menyusun tenaga kita sendir, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar